Proses panjang ini mencerminkan kedalaman dan kedewasaan pemikiran Joko Anwar dalam menyampaikan pesan yang kuat melalui film.
Dalam sebuah wawancara, Joko Anwar mengungkapkan bahwa ia membutuhkan waktu tersebut untuk benar-benar mencapai kematangan artistik, memastikan bahwa film ini tak hanya menghibur, tetapi juga mampu mengangkat isu-isu penting yang tersembunyi di balik setiap ceritanya.
Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke dunia action-thriller setelah beberapa tahun fokus menggarap film horor.
Ini menjadi karya non-horor pertamanya sejak Gundala yang dirilis pada 2019.
Langkah berani ini memberikan Joko Anwar pengalaman baru dan menambah dimensi segar dalam koleksi karyanya.
Tak butuh waktu lama bagi film Pengepungan di Bukit Duri untuk mencuri perhatian, terutama di kalangan penikmat film Indonesia yang selalu haus akan inovasi dalam sinema lokal. (apr/naf)