HVSMEDIA.ID - Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat sebagai upaya menanggulangi kemiskinan ekstrem akan mulai dijalankan pada Juli 2025. Samarinda menjadi salah satu dari 71 wilayah di Indonesia yang terpilih untuk tahap awal pelaksanaan program tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronie, menyambut positif program ini. Namun, ia menegaskan bahwa pelaksanaannya tidak boleh sekadar menjadi formalitas.
"Ini program yang sangat baik, tapi tidak boleh berhenti di simbol. Harus ada hasil nyata, terutama dalam membantu anak-anak dari keluarga yang terdampak kemiskinan ekstrem agar bisa kembali bersekolah," ujarnya.
Novan menekankan pentingnya validasi data untuk memastikan program benar-benar menyasar mereka yang membutuhkan. Ia menyoroti peran Dinas Sosial dalam mendata calon peserta berdasarkan desil 1 dan 2 dalam basis data nasional—kategori paling miskin di Indonesia.
"Kalau pendataannya keliru, bisa jadi bantuan malah tidak tepat sasaran. Ini harus diantisipasi sejak awal," tegasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa pola pendidikan yang diterapkan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa.