Kamis, 1 Mei 2025

Deretan 5 Film yang Angkat Konflik Rasial, Mirip dengan Pengepungan di Bukit Duri

Senin, 28 April 2025 15:51

Film Gook (Foto: Dok. Samuel Goldwyn Films)

HVSMEDIA.ID - Jika kamu terkesan dengan film Pengepungan di Bukit Duri yang mengangkat isu konflik rasial dalam konteks sosial Indonesia, berikut lima film serupa dari dalam dan luar negeri yang wajib kamu tonton. 

Film-film ini menyajikan perspektif mendalam tentang ketegangan rasial, identitas, dan perjuangan melawan diskriminasi seperti film Pengepungan di Bukit Duri.

Mereka tidak hanya menyentuh konflik yang terjadi di masa lalu, tetapi juga mencerminkan permasalahan sosial yang terus berkembang di berbagai belahan dunia hingga saat ini seperti film Pengepungan di Bukit Duri.

Dilansir dari Avnmedia.id, ini membuktikan bahwa konflik rasial bukan sekadar fiksi dalam film seperti di film Pengepungan di Bukit Duri,  melainkan kenyataan yang sering terjadi akibat kecenderungan manusia untuk membentuk kelompok-kelompok tertentu, menolak perbedaan, dan memperparah jurang pemisah antar kelompok.

1. This is England (2006)

This is England diakui sebagai salah satu film drama realisme terbaik yang pernah dibuat di Inggris, mengisahkan perspektif polos seorang bocah 12 tahun bernama Shaun (Thomas Turgoose).

Di tengah proses penyembuhan duka atas kehilangan ayahnya, Shaun tanpa sengaja bergabung dengan komunitas anak muda di kompleknya.

Tanpa ia sadari, kelompok tersebut merupakan bagian dari gerakan skinhead yang dikenal dengan ideologi xenofobia.

Suatu hari, Shaun bertemu dengan Combo (Stephen Graham), seorang pemimpin dengan pandangan ekstrem, yang meyakini bahwa ketidakberuntungan yang dialami orang kulit putih Inggris berakar dari keberadaan etnis minoritas dan imigran.

2. Aferim! (2015)

Sentimen anti Romani/Gypsy di Rumania digarap dengan tajam oleh sutradara Radu Jude dalam film Aferim! (2015).

Mengambil latar abad ke-19, film komedi gelap ini menceritakan perjalanan seorang polisi yang diberi tugas oleh seorang pejabat desa untuk memburu pria Gypsy yang diduga berselingkuh dengan istri pejabat tersebut.

Aferim! berhasil meraih Silver Bear di Berlin International Film Festival 2015, menambah daftar prestasinya.

3. Detroit (2016)

Detroit adalah sebuah penggambaran ulang dari peristiwa tragis yang terjadi di Detroit, Amerika Serikat, pada tahun 1967.

Ketegangan rasial antara etnis semakin memuncak di kota tersebut, dipicu oleh kebijakan baru yang justru memperburuk segregasi dan menindas warga kulit hitam.

Ketegangan itu mencapai puncaknya ketika polisi menggelar razia di bar dan tempat hiburan malam, yang akhirnya berujung pada serangkaian peristiwa mengerikan.

Puluhan nyawa melayang, kebanyakan di antaranya hanya menjadi korban prasangka dan kecurigaan yang tak berdasar.

4. Gook (2017)

Gook berlatar belakang Los Angeles pada tahun 1990-an, di mana ketegangan antara komunitas kulit hitam dan Asia semakin memuncak.

Yang menarik, sutradara sekaligus pemeran utama, Justin Chon, mengangkat isu ini melalui kisah persahabatan seorang pemuda keturunan Korea, Eli, dengan seorang gadis kulit hitam bernama Kamilla (Simone Baker).

Kamilla, yang berasal dari keluarga bermasalah, sering mengunjungi toko sepatu Eli sepulang sekolah.

Namun, persahabatan mereka terancam oleh kebencian rasial yang semakin intens seiring berjalannya waktu.

5. Athena (2022)

Athena adalah film yang menggambarkan ketegangan rasial di Prancis, dengan latar belakang konflik etnis yang kental.

Semua bermula dari kematian tragis seorang pemuda keturunan imigran Aljazair di kantor polisi.

Keberanian salah satu saudara korban untuk mencari keadilan dan mengungkapkan kebenaran ternyata menjadi pemicu bagi komunitasnya.

Tindakannya menuntut kejelasan justru membangkitkan semangat orang-orang untuk memperjuangkan hak-hak yang selama ini terabaikan. (cin/naf)

Tag berita:
Berita terkait