
Didatangkan dari Feyenoord, tampil cukup banyak di musim pertama, lalu absen panjang karena cedera lutut. Kini dipinjamkan ke PSV. Masih punya potensi, tapi kehadiran Patrick Dorgu membuat peluangnya kembali masuk skuad utama makin kecil.
8. Joshua Zirkzee (2024), €42,5 juta
Awalnya tampil menjanjikan setelah dibeli dari Bologna dan mencetak gol debut. Namun, performanya menurun drastis. Hanya mencetak dua gol di Premier League setelah itu. Contoh lain dari strategi merekrut pemain muda berbakat yang belum terbukti, ketimbang striker matang dengan rekor gol yang jelas.
7. Andre Onana (2023), €50,2 juta
Didatangkan karena Ten Hag butuh kiper yang nyaman dengan bola. Tapi di Premier League, gaya bermain berisiko tinggi Onana sering jadi bumerang. Ia tercatat membuat tiga kesalahan fatal musim ini. Bahkan dicadangkan menjelang akhir musim. Investasi besar yang tak sesuai ekspektasi.
6. Casemiro (2022), €70,65 juta
Awalnya tampil luar biasa di musim pertama. Tapi setelah itu performanya menurun tajam. Puncaknya saat dua kesalahan fatalnya membuat United tertinggal 0-2 dari Liverpool di babak pertama, sebelum akhirnya kalah 0-3. Dengan gajinya yang tinggi dan usia yang makin menua, transfer ini mulai terasa mahal.
5. Rasmus Højlund (2023), €77,8 juta

Diharapkan bisa jadi "Erling Haaland versi United", tapi sejauh ini belum terbukti. Dalam 93 laga, hanya mencetak 26 gol. Seperti Zirkzee, Højlund dibeli karena potensi, bukan karena rekam jejak. Tapi investasi besar untuk striker muda yang belum jadi bisa dibilang langkah yang ceroboh.