HVSMEDIA.ID - Film animasi Jumbo yang dirilis pada Maret 2025 menampilkan kisah persahabatan hangat, dengan karakter Nurman, sahabat ceria Don, yang mencuri perhatian.
Namun, siapa sangka, karakter ini terinspirasi dari sosok mendiang Verrys Yamarno, pemeran Mahar dalam film legendaris Laskar Pelangi.
Ryan Adriandhy, sutradara Jumbo, membagikan cerita di balik karakter Nurman melalui akun X-nya (@Adriandhy), mengungkapkan bahwa tokoh tersebut terinspirasi dari Mahar yang diperankan oleh Verrys Yamarno dalam film legendaris Laskar Pelangi.
Dalam unggahannya, Ryan Adriandhy menulis, “Nurman, penghormatanku, dan caraku mengenang Mahar dan almarhum Verrys Yamarno.”
Dilansir dari Avnmedia.id, karakter Nurman di film Jumbo digambarkan sebagai sosok yang ceria, enerjik, dan penyayang hewan dengan pengisi suara Yusuf Ozkan.
Nurman menjadi sahabat setia Don yang selalu siap membantu kapan saja.
Nurman juga digambarkan sosok penyayang hewan, memelihara tiga kambing lucu yang diberi nama Mbek, Mbeek, dan Mbeeek.
Siapa itu Verrys Yamarno?
Verrys Yamarno adalah aktor muda berbakat yang memulai karir aktingnya dengan memerankan karakter Mahar dalam Laskar Pelangi, sebuah film karya sutradara Riri Riza.
Verrys Yamarno lahir di Desa Rasau, Gantung, Belitung Timur pada 17 Maret 1996.
Setelah menyelesaikan SMA, ia melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan fokus pada Film dan Televisi, sebuah cita-cita yang ingin diraihnya.
Namun, takdir berkata lain, Verrys Yamarno tak bisa menyelesaikan pendidikannya karena meninggal dunia saat masih berstatus mahasiswa semester tiga.
Verrys Yamarno meninggal pada 12 Januari 2015, di usia 18 tahun, setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Penyebab Wafatnya Verrys Yamarno
Sebelum meninggal, Verrys Yamarno sempat mengeluhkan sakit kepala dan nyeri pada kakinya.
Temannya, Zulfanny, yang juga ikut berperan dalam Laskar Pelangi sebagai Ikal, menceritakan bahwa Verrys Yamarno sudah lama menderita vertigo sejak mengalami kecelakaan motor dua tahun sebelumnya.
Meski disarankan untuk berobat, Verrys Yamarno menolak dan merasa bahwa madu dari kampung halamannya di Belitung adalah obat yang lebih ampuh.
“Dia sempat merasa sakit kepala dan kakinya meriang, tapi dia enggak mau ke dokter. Katanya, obatnya ada di Belitung, madu. Dia pengin pulang ke Belitung,” kenang Zulfanny.
Selain akting, Verrys Yamarno juga mengisi salah satu lagu untuk soundtrack Laskar Pelangi, berjudul “Bunga Seroja”, yang semakin menambah kenangannya di dunia perfilman Indonesia. (shi/naf)